Lompat ke isi utama

Berita

TIM HUMAS BAWASLU BADUNG MENGIKUTI SEMINAR DAN WORKSHOP HUMAS 4.0

TIM HUMAS BAWASLU BADUNG MENGIKUTI SEMINAR DAN WORKSHOP HUMAS 4.0

Rahajeng #SahabatBawaslu sameton Badung. Selasa, 30 Juli 2019 pukul 08.30 - 15.00 WITA, tim Humas Bawaslu Badung yang berjumlah lima orang mengikuti Seminar dan Workshop Humas 4.0 guna memperkaya wawasan kehumasan perihal fungsi dan peran Public Relations (PR) atau Humas, di aula lantai 4 kampus STMIK Primakara - Denpasar. Seminar dan Workshop selama enam jam ini menghadirkan empat orang narasumber kehumasan dan komunikasi terpercaya, yaitu Agung Laksamana, M.Sc, IAPR (Ketua Umum Perhumas), Ir. Gabriel Sugrahetty, M.M.(konsultan media dan mantan direksi Tempo), I Putu Agus Swastika, M.Kom (founder Berita Bali.com), dan I Putu Gede Mudarsa, S.T., M.M., CCH (founder Nusantara NeuroSains) dengan Dr. Ras Amanda Gelgel, S.Sos., M.Si (dosen FISIP Univ. Udayana) sebagai moderator.

Ada perbedaan antara advertising dan public relations, seperti dikutip dari quotes Bill Gates “Advertising is saying you’re good, Public Relations is getting someone else to say you’re good”. Konten untuk instansi pemerintah harus memperhatikan segmentasi audience karena tidak seluruh masyarakat di Indonesia bisa dijangkau. Saat memposting suatu kontenpun harus saring (filter) before sharing dengan mengikuti kode etik, melihat dari berbagai perspektif, dan melihat dari semua sisi. Humas harus memberikan manfaat yang baik untuk Indonesia, dari prestasi-prestasi sampai citra (branding). Selain itu, media diperlukan juga untuk menjalankan fungsi kehumasan karena:

  1. Media adalah bagian tak terpisahkan dari pekerjaan Humas;
  2. Media menghubungkan perusahaan/lembaga dengan masyarakat sebagai stakeholder.

Humas adalah bagan dari strategi pemasaran dan komunikasi untuk merangkai pesan dari sebuah organisasi untuk disebarluaskan ke publik yang beragam pelanggan, prospek, investor, pemerintah, dan lain-lain. Komunikasi dan distribusinya harus search-friendly. Pada dasarnya kini siapapun bisa menjadi publisher dengan berbagai platform untuk menyebarluaskan pesan (Agung Laksmana).

Humas tidak mudah karena adanya revolusi industri dan media yang bertransformasi. Yang wajib dilakukan oleh Humas adalah harus bisa menyelaraskan diri, mengikuti perkembangan trend, memperbaharui pengetahuan, meningkatkan keterampilan di bidang teknologi informasi, dapat memetakan media sehingga pendekatannya pun bisa menyesuaikan, kreatif yang mampu membangun informasi sesuai target segmen yang dituju dan harus bisa berjejaring berada dimana-mana untuk mendapatkan berbagai informasi. Keterampilan wajib yang harus dimiliki dalam hal menulis press release yaitu:

  1. Membangun pesan yang jelas, akurat, kompak/padat, tidak melebih-lebihkan fakta. Berbicara dari sudut pandang kepentingan publik, bukan organisasi.
  2. Handling pertanyaan dari pers (5F: Fast, Factual, Frank, Fair, Friendly). Siapkan dengan informasi faktual (5W1H) ditunjang dengan dokumen seperti data, visual, video, dll.)
  3. Percaya diri, kemampuan berpikir, dan bereaksi secara instan terhadap pertanyaan, bijaksana, berwibawa, dan crisis management skill (Gabriel Sugrahetty).

Apapun kini semua terhubung dengan internet, kerennya Internet of Things (IoT). Media sosial berfungsi sebagai ruang publik virtual yang menjadi tempat pertukaran informasi tanpa batas dan menjadi saluran komunikasi publik yang dimanfaatkan secara aktif untuk berkomunikasi dua arah dalam menyerap informasi dan evaluasi publik terhadap korporasi, serta menjadi campaign tools untuk menciptakan reputasi positif korporasi. Dua sisi media sosial, dapat membuat atau menjatuhkan suatu brand/nama baik korporasi. Alat kehumasan digunakan untuk membangun, memantau, dan mengelola reputasi. Humas 4.0 membutuhkan keterampilan sosial, technical skill, dan kreatif. Pasar pun dipenuhi dengan perangkat aplikasi untuk membantu mengelola strategi sebagai seorang yang profesional dalam berkomunikasi dan pentingnya memiliki aplikasi yang tepat untuk melakukan pekerjaan sesukses dan seefisien mungkin (I Made Agus Suastika).

Pentingnya membangun personal branding dengan cara membuat tulisan yang terlihat “bernafas, berbicara, dan berjalan” dengan menggunakan teknik hypnotic writing. Adanya media saat ini semakin mudah untuk mempengaruhi orang lain dan apapun bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi berasal dari pikiran. Pentingnya neurosains dalam kehumasan yaitu berkomunikasi menggunakan alam bawah sadar. Cara membujuk pembaca agar tertarik dengan konten: ketahui yang audience inginkan, memberikan yang audience mau, melihat peristiwanya, membayangkan visual, auditory, kisnetik plus kesaksian, dan langsung ke tujuan pembahasan (I Putu Gede Mudarsa).