KITA HADAPI BERSAMA
|
Rahajeng #sahabatbawaslu sameton Badung. Setiap tanggal 8 Mei diperingati sebagai Hari Palang Merah Sedunia atau Red Cross Red Crescent Day. Tentu ada sejarahnya. Dilansir oleh situs Kementerian Kesehatan RI, tanggal tersebut merupakan hari lahir Bapak Palang Merah Dunia, Jean-Henri Dunant. Beliau merupakan seorang aktivis sosial asal Swiss dan merupakan inspirasi dari terbentuknya Komite Internasional Palang Merah atau International Committee of the Red Cross (ICRC) pada tahun 1863. Pria kelahiran 8 Mei 1828 yang lebih dikenal dengan nama Henry Dunant tersebut juga merupakan seorang pengusaha. Saat melakukan perjalanan bisnis pada tahun 1859, Dunant menyaksikan dampak dari pertempuran Solferino di wilayah Italia dimana banyak tentara Italia, Perancis, dan Austria yang menjadi korban perang dan butuh pertolongan pertama.
Kesaksian dan pengalamannya itu dituangkan dalam buku berjudul "Un Souvenir de Solferino" atau "A Memory of Solferino". Dunant mengemukakan gagasan tentang perlunya dibentuk sebuah organisasi netral, untuk memberikan perawatan kepada prajurit-prajurit yang terluka. Pada tahun 1901, Dunant menerima Penghargaan Nobel Perdamaian (Nobel Peace Prize) yang pertama. Beliau meninggal pada 30 Oktober 1910 di usia 82 tahun. International Federation of Red Cross (IFRC) atau Federasi Palang Merah Internasional kemudian didirikan pada tahun 1919. Tanggal 8 Mei sejak tahun 1948 lalu ditetapkan sebagai Hari Palang Merah Sedunia guna menghargai sosok penggagas Gerakan Palang Merah Dunia tersebut.
Lalu bagaimana Indonesia memperingati hari bersejarah dunia itu relevansinya dengan penanggulangan pandemi Covid-19 saat ini? Dikutip dari situs Pustaka PMI, sudah beberapa bulan Indonesia masih dan terus berjuang menghadapi pandemi Covid-19. Segenap upaya terus dilakukan pemerintah untuk menekan laju kasus yang kian bertambah. Tak hanya tim medis di rumah sakit sebagai garda terdepan, masyarakatpun turut andil melakukan pencegahan yang dilakukan secara mandiri. Saling sinergi seluruh masyarakat Indonesia dalam pencegahan Covid-19 mendasari Palang Merah Indonesia (PMI) membuat sebuah kampanye untuk saling memberikan dukungan antar sesama. Bertemakan “Kita Hadapi Bersama”, Hari Palang Merah Sedunia hari ini diperingati dengan berbagai kegiatan sederhana melalui pemanfaatan media sosial sebagai saluran publikasi.
Guna memaksimalkan pencegahan mewabahnya virus corona Covid-19, PMI memobilisasi para relawannya yang berada di masyarakat atau SIBAT (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) untuk menjadi ujung tombak dalam mendiseminasikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan komunikasi risiko hingga ke level masyarakat di kelurahan/desa. Selain itu, PMI juga mengkampanyekan Twibbon (template frame foto RCRC Day 2020 di media sosial) dan Keep Clapping, yaitu kampanye global bertepuk tangan panjang yang diusung oleh Palang Merah dan Bulan Sabit Merah lnternasional sebagai ungkapan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada semua pihak yang berjuang menangani dan menanggulangi Covid-19 (para petugas kemanusiaan, relawan, petugas medis), serta guna meningkatkan dan mendorong kesadaran masyarakat tentang pencegahan Covid-19.
Selamat Hari Palang Merah Sedunia 2020! #KitaHadapiBersama