Bawaslu Badung Ajak Universitas Udayana Terlibat Aktif Dalam Pengawasan Pemilu
|
Badung, Bawaslu Badung - Dalam rangka memperkuat pengawasan partisipatif dan meningkatkan kualitas demokrasi, Bawaslu Kabupaten Badung melakukan audiensi dengan Universitas Udayana (Unud). Audiensi ini membahas langkah serius untuk mengajak mahasiswa dan dosen terlibat aktif dalam kepengawasan pemilu. Pertemuan dilaksanakan di kampus Universitas Udayana dan diterima langsung oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Informasi, Prof. Dr. Eng. Ir. Made Sucipta, S.T., M.T., IPM.
Anggota Bawaslu Kabupaten Badung, Wayan Semara Cipta, menjelaskan maksud dan tujuan inisiasi kerja sama yang diwujudkan dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU). Menurutnya, kerja sama ini bukan sekadar seremonial, tetapi memiliki output yang jelas.
“Tujuan MoU ini pertama untuk mengajak mahasiswa aktif menjadi pengawas partisipatif, bahkan nantinya bisa terlibat sebagai penyelenggara di tingkat TPS, desa, maupun kecamatan. Kami juga berharap mahasiswa bisa hadir sebagai peserta kegiatan sosialisasi, sekaligus memberikan masukan terhadap kinerja lembaga. Selain itu, kami mohon dukungan ruang sosialisasi di Universitas Udayana, serta pelibatan dosen sebagai narasumber dalam berbagai kegiatan Bawaslu,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor IV Universitas Udayana, Prof. Made Sucipta, menyambut baik gagasan tersebut namun memberikan sejumlah catatan. Ia menekankan pentingnya keseimbangan peran antara kedua belah pihak agar MoU benar-benar membawa dampak.
“Kami menyambut baik usulan ini, tetapi perlu dikaji lebih dulu apa yang bisa dilakukan Universitas Udayana dalam MoU tersebut. Sebelumnya sudah ada MoU antara Bawaslu Provinsi Bali dengan Universitas Udayana. Apakah ini tindak lanjut dari kerja sama itu, atau merupakan hal yang berbeda? Kami ingin jika ada MoU, maka harus ada keseimbangan peran dua arah dan memberikan manfaat nyata. Kalau hanya sekadar sosialisasi, sebenarnya bisa dilakukan tanpa MoU,” tegasnya.
Bawaslu Badung berharap, melalui penjajakan kerja sama ini, keterlibatan mahasiswa dan dosen dapat memperkuat budaya pengawasan partisipatif sekaligus melahirkan pandangan kritis terhadap pemilu dan demokrasi di Kabupaten Badung. msi